TEKS DALAM PEMBELAJARAN

Bahasa Indonesia Kurikulum 2013

Penerbit              : RajaGrafindo Persada

Tahun terbit       : Cetakan ke-1, Juli 2014.

Tebal Halaman : XIII+245 Halaman

Menjadikan bahasa tidak sekedar sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai sarana pembentuk pikiran manusia sehingga mampu berpikir secara metodologis, yaitu berpikir sistematis, terkontrol, empirik, dan kritis mau tidak mau dilakukan melalui pembelajaran bahasa berbasis teks. Hal itu disebabkan, satuan kebahasaan yang berwujud teks memiliki struktur berpikir lengkap. Lagi pula, struktur berpikir yang dibangun dalam teks yang satu berbeda dengan teks yang lain tergantung pada tujuan sosial yang hendak dicapai melalui penciptaan teks tersebut. Dengan kata lain, teks tidak berstruktur tunggal, sehingga semakin banyak teks yang dikuasai seseorang, akan semakin banyak struktur berpikir yang dikuasainya. Itu sebabnya, dalam Kurikulum 2013, pembelajaran bahasa Indonesia mulai jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi berorientasi pada pembelajaran berbasis teks.

Buku yang membahas tidak hanya tentang teks bahasa Indonesia tetapi juga berbahasa Indonesia masih sangat langka, apa lagi yang membicarakan teks dalam hubungannya dengan embelajaran bahasa. Oleh sebab itu, kehadiran buku ini memiliki arti penting dalam mengisis kerumpangan bahan kepustakaan yang dapat menjadi sarana pengembangan kemampuan berpikir metodologis.

Penting dalam arti, sajian dalam buku ini tidak hanya mengulas ihwal teks tunggal dan tek majemuk serta ciri-ciri kebahasaannya yang dapat memperkaya pemahaman tentang teks, tetapi juga mengulas ihwal teks dalam pembelajaran Kurikulum 2013, muali dari ulasan tentang hubungan teks dengan pendekatan saintifik, teks dengan pembelajaran berbasis proyek, teks dengan penilaian autentik, sampai pada ulasan tentang desain pembelajaran teks melalui pendekatan  saintifik berbasis proyek. Itu sebabnya pula, buku ini bermanfaat tidak hanya untuk para pendidik (guru dan dosen), tetapi juga bermanfaat bagi para peneliti bahasa dan non kebahasaan, mahasiswa, dan para penutur bahasa Indonesia yang memiliki komitmen untuk menjadikan dirinya sebagai insan yang memiliki kemampuan berpikiri metodologis.